Oleh KH.Moch.Masruri Mughni
KISAH kemukjizatan Alquran tidak hanya terjadi di zaman Nabi. Saya ingin mengungkapkan dua peristiwa sejarah yang mungkin akan semakin menambah keyakinan kita terhadap keagungan Alquranul Karim.
Ada seorang Mesir yang menjadi dokter spesialis kandungan. Karena nilai ujian akhirnya cum laude, ia diterima menjadi dokter kandungan di Amerika Serikat.
Di Amerika, dia berteman dengan seorang dokter nonmuslim yang asli negara superpower itu. Suatu hari, ada kasus dua ibu hampir secara bersamaan melahirkan. Satu bayi berjenis kelamin laki-laki dan satu lagi perempuan.
Karena kelalaian suster, kedua bayi tersebut tidak diberi label nama ibunya. Lalu timbul keributan mana ibu si bayi laki-laki dan mana ibu bayi perempuan.
Kemudian dokter Amerika bertanya kepada dokter muslim dari Mesir. ’’Katanya Alquran lengkap. Katanya Alquran siap menjawab semua pertanyaan dunia?”. Ma farratna fil kitabi min syai’ (Tak sedikit pun persoalan dialpakan dari Alquran).
Lalu, dokter Amerika itu minta dokter Mesir membuktikan. ’’Coba kalau Alquran bisa menjawab, mana ibu bayi laki-laki dan mana ibu bayi perempuan’’.
Dokter Mesir itu minta tempo untuk bertanya kepada seorang alim Syeih Al-Azhar dari Caior. Syeih Al-Azhar menjawab, ’’saya bukan ahlinya untuk menjawab pertanyaanmu ini. Hanya Alquran menyebutkan, Lidzdzakari mitslu hadzdzii al-untsyayaini, (QS An-Nisa 11-12). Anak laki-laki mempunyai dua kali bagian dari perempuan”.
Langsung dokter kandungan dari Mesir bisa memahami dari jawaban syeih tadi. Kemudian dokter itu menugaskan suster untuk menyedot Air Susu Ibu (ASI) dari payudara dua ibu yang melahirkan tersebut. Ternyata, susu ibu yang satu, volumenya dua kali lipat. Kandungan protein, karbohidrat, vitamin dan lain-lain dua kali lipat lebih banyak dibanding ibu bayi yang satu.
Langsung dokter Mesir mengatakan pada dokter Amerika, bahwa ibu yang volume ASI-nya dua kali lipat lebih banyak adalah ibu dari bayi laki-laki. Dan ASI-nya lebih sedikit adalah ibu bayi perempuan.
Dokter Amerika tersebut langsung mengacungkan tangan dan menyatakan masuk Islam. Ternyata, Alquran mampu menjawab persoalan dunia.
Kasus Soekarno
Lain lagi dengan kisah Ir Soekarno. Majalah Api Islam yang terbit tahun 1962 menulis sebuah kejadian dengan judul ’’Soekarno Menemukan Tuhannya’’.
Ceritanya, Soekarno pada waktu itu ditahan di Digul. Salah seorang penjaga tahanan ikut rapat dengan kepala tahanan Belanda. Dalam pertemuan sang kepala tahanan memberitahu bahwa besok pagi sekitar pukul 06.00 Soekarno akan dieksekusi oleh regu tembak.
Selesai rapat, penjaga tahanan tadi datang ke sel tahanan Soekarno. Dia memberitahukan bahwa dia hatinya Republik Indonesia (RI). Ia baru mengikuti rapat yang isinya Soekarno mau dihukum mati.
Sang penjaga sebagai pecinta Soekarno terselubung menawarkan jasa agar Soekarno lari dari tahanan. Dia sanggup membantu menyiapkan orang-orang RI yang ada di tahanan itu. Soekarno berpikir sejenak lalu menjawab, ’’Saya mau tanya sama Tuhan saya dulu’’’.
Si penjaga keberatan karena waktunya sangat kritis dan mendesak. Tetapi, soekarno tetap minta waktu mau tanya sama Tuhan.
Lalu Soekarno membuka Alquran yang ada dalam saku bajunya yang ada terjemahannya. Anehnya ayat yang dia dapatkan berbunyi ’’idza ja’a ajaluhum la yastakhiruuna sa’atan wala yastaqdimun’’ (Apabila datang ajal mereka tak bisa maju sesaat dan juga tidak bisa mundur). Kemudian Soekerno membuka lagi Alquran itu dan mendapati ayat, ’’ainama takuunu yudrikkum almautu walau kuntum fii burujin musyayyadah’’ (dimana kalian berada, maut akan menyusul kamu sekalipun kamu ada di benteng yang kokoh)
Dari dua ayat tersebut Soekarno menyimpulkan, kalau memang besok pagi sudah ajalnya dia tidak bisa menghindar sekalipun lari ke hutan atau lautan. Namun kalau besok belum ajalnya, jangankan hanya satu regu tembak jitu, satu batalyon pun penembak jitu, Soekarno akan tetap hidup.
Oleh karena itu Soekarno tidak mau melarikan diri dari rumah tahanan tersebut sebagaimana disarankan para penjaga yang pro RI. Soekarno lebih yakin jawaban Tuhan. Ternyata, menjelang fajar, ada radiogram dari Batavia yang isinya eksekusi ditangguhkan karena melihat akibatnya bila Soekarno dieksekusi gerilyawan pro RI akan marah. Sementara, jumlah pasukan tentara Belanda tak sebanding dengan rakyat Indonesia yang cinta Soekarno.
Masih banyak kisah lain tentang kemukjizatan Alquran. Tentu kita wajib meyakininya sebagai wahyu yang dijamin keasliannya oleh Allah Subhanahu Wataala. Semoga ada manfaatnya. Amin! (53)
http://alhikmahdua.net/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar